Kamis, 22 Maret 2018

Nangka Bisa Selamatkan dunia dari Kelaparan


sumber:google.com

Bagaimana bisa buah yang dianggap sebagai “buah orang miskin” ini ternyata bisa menyelamatkan dunia dari kelaparan?
“Ada rasa stigma inferior pada buah nangka. Setiap petani lebih memilih membawa apel impor sebagai bawaannya dibanding nangka,” kata Shree Parde, petani buah nangka dari Karnataka, India.

Nangka yang kerapkali dijadikan kudapan entah sebagai buah, dimasak sebagai lauk maupun olahan lainnya ternyata mempunyai banyak manfaat yang mungkin bagi kita sebagai orang Indonesia tidak menyadarinya. Bahkan media internasional seperti The Guardian dan The Independent menyebut nagka sebagai buah “ajaib”.Peneliti bioteknologi dar Universitas Ilmu pertanian di Bagalore, India, mengungkapkan bahwa buah ini kaya manfaat. Buahnya yang mengandung ratusan lobus berwarna kuning ini kaya akan vitamin C. Bijinya mengandung protin, potassium, kalsium serta zat besi ayng dibutuhkan oleh tubuh manusia. 100gram nangka mengandung 95 kalori.  Jika kita memakan 10 sampai 12 lobus buah nangka, kita tak perlu makan untuk setengah hari.

Di negara asal pohon nangka yaitu India, pohon ini pun dipandang sebelah mata, sebagi “buah orang miskin”, oleh karena itu 75 % produksi nangka di India terbuang karena dikonsumsi hanya sebagai buah segar.

Buah yang Memiliki Ketahanan terhadap Perubahan Iklim
Pasar global dianggap mampu menyerap hasil produksi buah nangka karena buah ini dipandang punya ketahanan dari perubahan iklim global yang mengancam ketersediaan pangan. Danielle Nierenberg, presiden lembaga pertanian berkelanjutan menyebut bahwa pohon nangka sangat mudah tumbuh, tahan hama penyakit, dan tahan kekeringan. Keunggulan ini dapat diandalkan saat terjadi banyak tantangan akibat perubahan iklim global.
Jim Yong Kim dari Bank Dunia menyebut bahwa minimnya produksi pangan bisa memicu peperangan lima sampai sepuluh tahun mendatang. Tingginya minat akan bahan pokok utama terlalu tinggi membuat kita tak punya pilihan selain mencari bahan makanan alternatif.

Beberapa tahun terakhir pemerintah india mempromosikan hasil panen buah nangkanya dan memperluas produksinya dalam bentuk makanan kaleng maupun olahan. Data dari Perhimpunan buruh Internasional mencatat harga produksi 1 ton nangka setara dengan separuh pendapatan rata- rata pekerja india yaitu 295 Dolar As atau 3,9 juta rupiah.
Srilanka, Bangladesh, dan Vietnam sudah mendirikan industry pabrik pengolahan nangka olahan seperti tepung, es krim, dan mie kualitas ekspor. Perkebunan nangka Vietnam dalam 15 tahun terakhir sekitar 50.000 hektar dan menjadikannya salaha satu negara yang memimpin pasar global. Sedangkan Indonesia memproduksi hanya 640.000 ton dari 56.000 hektar lahan hingga tahun 2014. (dew/RPDH)
Sumber: dw Indonesia 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar